Setelah melalui proses panjang sejak digagasnya 3 tahun yang lalu, dan dilanjutkan dengan pembentukan badan hukum IFIC dua tahun lalu, serta peluncurannya secara resmi pada tahun 2018 lalu; tahun 2019 ini IFIC mulai menggerakkan kegiatannya.
Hal ini ditandai dengan acara pada 25 Juni 2019 yang lalu, dimana salah seorang penggagas IFIC, Bp. Archie Slamet, memutuskan untuk melepaskan jabatannya sebagai Executive Director CSIRO Indonesia, lembaga riset dan inovasi nasional pemerintah Australia, untuk memulai kiprahnya menakhodai IFIC.
Dalam sambutan perpisahan untuk Bp. Archie Slamet, dimana Kedutaan Besar Australia Jakarta menjadi tuan rumah, Wakil Dutabesar Australia Allaster Cox menyampaikan apresiasi yang tinggi pada Bp. Archie Slamet, yang telah dengan dedikasi penuh selama 5 tahun merintis berbagai kolaborasi antara pemerintah, lembaga, dan bisnis di Indonesia dengan CSIRO Australia, untuk pengembangan IPTEK dan Inovasi. Mr. Cox juga menyampaikan optimisme dan komitmen dukungan pemerintah Australia bagi IFIC, yang dinilai sebagai prakarsa “win-win” dalam membangun rantai nilai (value chain) yang sehat dan berkembang bagi komoditas pangan Australia, yang menunjang industri bernilai tambah tinggi di Indonesia, untuk memenuhi pasar ekspor di Asia dan dunia.
Dalam sambutan balasannya, Bp. Archie Slamet selain menceritakan suka-duka dalam merintis kegiatan CSIRO di Indonesia, juga menyampaikan apresiasi pada pihak-pihak yang telah membantu dan bekerjasama selama tugasnya sebagai direktur eksekutif CSIRO-Indonesia serta belasan proyek yang dikelolanya dengan berbagai pihak di Indonesia. Bp. Archie Slamet juga menyampaikan komitmen dan tekadnya untuk “sekali lagi” membidani dan mengasuh IFIC, setelah berbagai pengalaman sebelumnya sebagai “start-up” managers, termasuk CSIRO-Indonesia. Pak Archie akan memulai tantangan barunya bersama IFIC terhitung mulai 15 Juli 2019 mendatang.
Acara “farewell” bagi Pak Archie Slamet & istri, diawali dengan sambutan Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Mr. Allaster Cox, dihadiri antara lain oleh tokoh dan sesepuh teknologi pangan Indonesia Prof. Dr. FG Winarno, perwakilan Kementerian RistekDikti dan BPPT, Pimpinan GAPMMI Adhi S. Lukman, Pimpinan Perusahaan Pangan terkemuka Indofood dan Mayora, mantan Ka Badan POM Dr. Roy Sparringa, wartawan senior Tempo Debra Yatim; serta pejabat-pejabat dari Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia.
IFIC adalah prakarsa bersama antara Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), CSIRO-Indonesia, dan Business Innovation Center (BIC).
(KS/IFIC/260619)
Leave a Reply